Kamis, 14 April 2011

Penilaian Kinerja Karyawan

Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan
Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja.
Dalam buku lain yang berjudul :”Manajemen Sumber Daya Manusia” (1995:327), menurut Henry Simamora kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan sistem penilaian kinerja ialah proses yang mengukur kinerja karyawan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan adalah :
1. karakteristik situasi,
2. deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar kinerja pekerjaan,
3. tujuan-tujuan penilaian kinerja,
4. sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi
Tujuan Penilaian Kinerja
Schuler dan jackson dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber daya manusia edisi keenam, jilid kedua pada tahun 1996 menjelaskan bahwa sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi kinerja yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori, yaitu:
1. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.
2. Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri seseorang dengan berjalannya waktu.
3.  Pemeliharaan sistem.
4. Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi peningkatan.
Tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui dibagi menjadi dua, yaitu:
Tujuan evaluasi
Hasil-hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar bagi evaluasi reguler terhadap prestasi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:
a. Telaah Gaji. Keputusan-keputusan kompensasi yang mencakup kenaikan merit-pay, bonus dan kenaikan gaji lainnya merupakan salah satu tujuan utama penilaian prestasi kerja.
b. Kesempatan Promosi. Keputusan-keputusan penyusunan pegawai (staffing) yang berkenaan dengan promosi, demosi, transfer dan pemberhentian karyawan merupakan tujuan kedua dari penilaian prestasi kerja.
Tujuan pengembangan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi kerja dapat digunakan untuk mengembangkan pribadi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:
a. Mengukuhkan Dan Menopang Prestasi Kerja. Umpan balik prestasi kerja (performance feedback) merupakan kebutuhan pengembangan yang utama karena hampir semua karyawan ingin mengetahui hasil penilaian yang dilakukan.
b. Meningkatkan Prestasi Kerja. Tujuan penilaian prestasi kerja juga untuk memberikan pedoman kepada karyawan bagi peningkatan prestasi kerja di masa yang akan datang.
c. Menentukan Tujuan-Tujuan Progresi Karir. Penilaian prestasi kerja juga akan memberikan informasi kepada karyawan yang dapat digunakan sebagai dasar pembahasan tujuan dan rencana karir jangka panjang.
d. Menentukan Kebutuhan-Kebutuhan Pelatihan. Penilaian prestasi kerja individu dapat memaparkan kumpulan data untuk digunakan sebagai sumber analisis dan identifikasi kebutuhan pelatihan.
Manfaat penilaian kinerja karyawan
Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.
Dan bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.
Tujuan pokok penilaian kinerja menurut Rudianto ( 2006, Hal 311 ) adalah “untuk memotivasi karyawan dalam mencapai secara organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.”
Sedangkan Mulyadi ( 2001, Hal 416 ) menyatakan bahwa : ada lima manfaat penilaian kinerja yaitu sebagai berikut :
1. Mengelola operasional organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimal.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka.
5. Menyediakan dasar bagi pendistribusian penghargaan.

Dari kutipan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Mengelola operasional organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimal. Pengelolaan perusahaan dilakukan atas dasar maksimalisasi motivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi, berarti membangkit dorongan dalam diri setiap karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dalam mencapai sasaran individu karyawan dengan sasaran perusahaan inilah yang akan memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran perusahaan.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian. Apabila perusahaan melakukan penilaian kinerja para karyawannya, baik dari tingkatan manajer sampai pada karyawan operasi maka akan didapat sebuah laporan yang mengambarkan kinerja masing- masing karyawan atau kinerja bagian- bagian dalam organisasi. Tidak semua karyawan mempunyai kinerja yang bagus jadi harus ada penilaian sebagai dasar pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan seperti promosi atau pemberhentian.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. Setiap karyawan dalam suatu perusahaan sangat membutuhkan pelatihan, pelatihan akan mendapatkan hasil yang maksimal jika sebelum melaksanakan pelatihan tersebut manajemen melakukan penilaian kinerja. Dengan mengadakan penilaian kinerja manajemen akan mengetahui persoalan yang dihadapi oleh karyawannya dalam meningkatkan kinerja mereka. Dan manajemen dapat membuat evaluasi kinerja dan pelatihan karyawan, dan untuk kedepannya manajemen dapat menentukan kriteria seleksi karyawan baru.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. Dengan diadakannya penilaian kinerja maka karyawan akan memberikan umpan balik terhadap atasan mereka dengan meningkatkan kinerja mereka, dan karyawan akan lebih memotivasi diri supaya kinerja mereka meningkat.
e. Menyediakan dasar bagi pendistribusian penghargaan. Hampir di semua perusahaan memberikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi, jadi dapat kita bayangkan apabila dalam distribusi penghargaan ini tidak dilakukan penilaian kinerja sebelumnya, pasti pendistribusian penghargaan ini akan terjadi penyimpangan. Jika dilakukan penilaian kinerja maka pendistribusian penghargaan akan sesuai dengan prestasi yang dihasilkan oleh karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar